Pembuatan SKCK dan Surat Keteragan Sehat di Banjarmasin

Ketika ingin melamar pekerjaan sering ditemukan syarat berupa Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Surat Keterangan Sehat. Saya berdomisili di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saya ingin membuat SKCK dan surat sehat untuk keperluan melamar pekerjaan. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1. PEMBUATAN SKCK

  • meminta surat pengantar dari ketua RT.
  • Surat ini kemudian di teruskan ke kelurahan yang dilengkapi dengan fotocopy KTP kemudian akan dibuatkan surat pengantar berkelakuan baik. pada tahap ini membutuhkan waktu sekitar 5 menit dengan biaya seiklasnya sebagai ganti kertas dan tinta.
  • kemudian ke Polsek Banjarmasin untuk pembuatan SKCK dengan membawa syarat-syarat berupa:
    * pengantar dari kelurahan
    *fotocopy KTP sebanyak 1 lembar
    *fotocopy KK sebanyak 1 lembar
    *fotocopy Akta Kelahiran sebanyak 1 lembar
    *Pas photo berwarna 4×6 sebanyak 4 lembar
    seluruh berkar dimasukkan dalam sebuah map dan diberikan kepada petugas ‘Pelayanan SKCK’yang berada tepat disebelah kanan pintu masuk polsek Banjarmasin. Proses ini dikenakan biaya Rp. 10.000,00 yang kemudian kita diberikan formulir untuk diisi berupa data pribadi. dalam formulir ini dibutuhkan riwayat pendidikan (nama lembaga dan tahun lulusnya), data pribadi kedua orang tua dan sekilas tentang saudara.
    Setalah formulir dikembalikan kepada petugas, tidak butuh waktu lama SKCK selesai. Oleh karena ini untuk keperluan melamar ke instansi swasta, tidak dilakukan penelusura sidik jari.
  • SKCK yang telah selesai di fotocopy maksimal 5 lembar untuk dilegalisir. Biaya legalisir tidak dipatok melainkan seikhlasnya.

2. PEMBUATAN SURAT KETERANGAN SEHAT
Saya mendatangi Puskesmas Alalak Selatan yang merupakan puskesmas terdekat ke rumah saya.

  • mengutarakan tujuan kita kepada petugas resepsionis di puskesmas.
  • petugas akan meminta fotocopy KTP dan meuat surat pengantar.
  • selanjutnya kita ke Poli Umum untuk di periksa tekanan darah dan berat badan. bagi yang belum mengetahui golongan darah disarankan memeriksakan ke bagian Laboratorium yang akan dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,00.
  • kemudian naik ke lantai dua untuk diukur tinggi di bagian Gizi.
  • hasil pemeriksaan dan pengukuran dituliskan pada surat pengantar dan dibaa ke Tata Usaha untuk dibuatkan surat keterangan sehat. Pada tahap ini tidak dipatok biaya, hanya seikhlasnya.
  • Surat keteragan sehat difotocopy dan dilegalisir di bagian tata usaha tsb.

demikianlah info yang dapat saya bagikan.
INGAT : “Pastikan Syarat-syarat sudah dilengkapi, agar tidak bolak balik”

KK baru dan KTP sementara

Saya berasal dari salah satu kota di sumatera utara, yaitu pematangsiantar. Saya pergi ke Banjarmasin untuk mencari pekerjaan. Untuk melamar pekerjaan disana aku harus memiliki KTP setempat. Oleh karena itu aku harus mengurus KTP terlebih dahulu.

1. surat pindah dari daerah asal.
saya harus meminta surat pernyataan pindah dari kota asal saya yang mana nama saya harus dikeluarkan dari kartu keluarga orang tua saya. Dalam mengurus hal tersebut ketua RT memberikan formulir untuk diisi berupa data pribadi dan alamat lengkap di kota tujuan, fotocopy akta kelahiran, dan pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar. Dalam pembuatan surat pindah dan Kartu Keluarga yang baru ketua RT meminta biaya senilai Rp. 140.000,00 dimana kita tidak diikutsertakan dalam pembuatannya (terima jadi). Proses pembuatan surat keterangan pindah membutuhkan waktu 2 hari dan pembuatan kartu keluarga selama seminggu.

2. Pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP di Banjarmasin

  • Pertama minta surat pengantar dari ketua RT yang menyatakan bahwa kita benar warga di lingkungan setempat.
  • surat tersebut dibawa ke kantor kelurahan dan akan dikeluarkan surat pegantar yang menyatakan kita benar warga setempat yang mengajukan permohonan pembuatan KK dan KTP. Proses ini tidak begitu lama dan membutuhkan biaya seiklasnya sebagai ganti kertas dan tinta print.
  • Surat pengantar dari kelurahan dan surat pindah dari kota asal kemudian diserahkan ke kantor catatan sipil. Untuk pembuatan KK dan KTP ini membutuhkan waktu 1 minggu dimana pada saat pengambilan kita harus menyertakan pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 1 lembar. KTP disini adalah KTP sementara yang hanya berlaku dalam tahun pengurusan. Untuk memperpanjang KTP kita harus melapor ke kantor kecamatan agar dibuatkan KTP yang sebenarnya.

demikianlah sedikit hal yang dapat saya bagikan. semoga bermanfaat…

KEAGUNGAN CINTA

Dalam sebuah pulau, di dalamnya ada terdapat berbagai macam persaaan. Ada Kebahagian, Kesedihan, Pengetahuan dan bahkan Cinta. Suatu hari, pulau tersebut tenggelam. Semua perasaan menaiki kapal dan berlayar. Tetapi hanya Cinta yang bersama pulau tersebut hingga saat-saat terakhir pulau itu tenggelam.

Cinta meminta pada sukses saat dia akan berlayar, tetapi sukses menolak Cinta untuk menaiki kapalnya. Dia berkata “Kapalku penuh dengan harta, tak ada tempat lagi.” lalu Cinta pergi ke pada Keegoisan “Tolonglah, aku mohon padamu”. Keegoisan menjawab “Gak uruslah ya!!!”. Lalu Cinta datang pada Kesedihan tetapi tidak dihiraukan, karena kesedihan ingin menyendiri. Kebahagiaan juga berlayar tetapi tidak memperhatikan Cinta, karena asyik dengan dirinya sendiri. Tiba-tiba, ada suara yang lantang “Cinta, ikutlan dengan ku..”

Cinta sangat senang sampai dia lupa menanyakan nama yang menolongnya. Saat di darat, Cinta bertanya pada pengetahuan “Siapa yang membawa kita kesini?”. Pengetahuan menjawab “waktu”. Karena waktulah yang membantu kita memahami betapa agungnya cinta.

STRUKTUR BUMI DAN MEKANISME TERJADINYA GEMPA

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar belakang

Bumi memiliki lapisan-lapisan yang berbeda komposisinya. Lapisan-lapisan ini memiliki cara tersendiri untuk menyeimbangkan energi yang terkandung di dalamnya. untuk mencapai titik setimbang terjadi perubahan baik kecil maupun besar. Pada lapisan lithosfer untuk mnyeimabngkan energy yang ada dalam bumi terjadi gempa bumi.

Gempa bumi merupakan gejala alam yang sering terjadi. Gempa bumi didefenisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah  yang terletak pada lokasi tertentu dan sifatnya tidak berkelanjutan. Berdasarkan gelombang yang menjalar dari pusat gempa dapat diketahui kekuatan gempa.

1.2  Perumusan masalah

Dengan mngetahui struktur penyusun bumi beserta lapisan-lapisannya kita dapat memahami mekanisme terjadinya gempa dengan mendeteksi gelombang yang menjalar dari dalam bumi.

1.3  Tujuan penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui struktur bumi dan mekanisme terjadinya gempa berdasarkan perambatan gelombang.

1.4  Manfaat

Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai perambatan gelombang penyebab gempa sehingga dapat mengetahui pusat gempa yang sebenarnya.

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1      GEMPA SEISMOLOGI

Gempa diperkirakan berasal dari suatu titik yang disebut sebagai hiposenter yang berada pada kedalaman sekitar 700 m dari permukaan. Dalam kenyataanya lokasi gempa dapat terletak beberapa kilometer dari hiposenter. Titik pada permukaan yang terletak vertical di atas hiposenter dinamakan episenter. Episenter biasanya dinyatakan dalam lintang dan buju geografis. Sudut yang dibentuk dari pusat bumi terhadap episenter dan tempat pengukuran dinamakan sudut episenter. Magnitude gempa merupakan perhitungan besarnya energy yang berasal dari pusat gempa, salah satunya dengan skala ritcher.

2.1.1 Gelombang seismik

Energi gelomabng yang elastic akan dipencarkan ke segala arah dari pusat gempa bumi dalam bentuk gelombang. Ada 2 jenis gelombang elastic yang dipancarkan dari pusat gempa bumi yaitu:

1. Gelombang badan

Gelombang badan lebih dikenal dengan body wave merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi. Gelombang badan ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • P-wave atau gelombang primer

Gelombang ini adalah gelombang longitudinal, sehingga arah pergerakkan partikel akan searah dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini merupakan jenis gelombang kompresi karena gelombang ini mendeformasi batuan dengan mengubah volumenya. Gelombang kompresi memiliki kecepatan tinggi diantara gelombang-gelombang seismic.  Kecepatan gelombang primer ini dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:

Dimana k adalah modulus bulk, µ adalah modulus shear dan ρ merupakan perubahan massajenis medium.

  • S-wave atau gelombang sekunder

Gelombang ini adalah gelombang transversal, sehingga arah pergerakan partikel akan tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini merupakan jenis gelombang shear dimana gelombang ini mendeformasi material atau batuan dengan mengubah bentuknya. Gelombang ini hanya dapat merambat pada medium padat karena cairan dan gas tidak mempunyai daya elastic untuk kembali ke bentuk semula. Kecepatan rambatnya lebih renadah disbanding dengan gelombang primer sehingga gelombang ini terekam pada stasiun gempa setelah gelombang primer. Kecepatan gelombang sekunder dapat diperoleh berdasarkan persamaan berikut:

2.1.2 Gelombang permukaan (surface wave)

Gelombang yang merambat di sekitar lapisan permukaan. Gelombang permukaan membawa sejumlah besar energy dai gempa dangkal dan biasanya sebagai penyebab utama kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa gempa bumi. Gelombang permukaan disebut juga gelombang pembatas atau gelombang petunjuk. Termasuk dalam jenis gelombang ini adalah:

  • Gelombang love
  • Gelombang reyleigh

2.1.3  Lokasi Gempa

Gempa dapat dideteksi oleh seismograph yang merupakan alat untuk merespon perpindahan, kecepatan atau percepatan gelombang seismic. Pusat gempa disebut juga dengan istilah hiposenter yang merupakan titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi. Titik di permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter.Hiposentrum adalah sumber gempa di kedalaman. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan pengukuran gelombang seismik.

Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum

  1. Gempa dangkal, jika jarak hiposentrumnya <100 km di bawah permukaan bumi
  2. Gempa intermediet/pertengahan, jika jarak hiposentrumnya 100-300 km
  3. Gempa dalam, jika jarak hiposentrumnya >300 km dari permukaan bumi

Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Jarak Episentrum

  1. Gempa setempat, jika jarak terjauh gempa terasa <1000 km dari episentrumnya
  2. Gempa jauh, jika jarak terjauh gempa terasa kurang lebih 10.000 km dari episentrumnya
  3. Gempa sangat jauh, jika jarak terjauh gempa terasa >10.000 km dari episentrumnya

2.1.4  Mekanisme sumber Gempa

Kebanyakan gempa diyakini terjadi menurut teori elsatik rebound seperti pada sesr san fransisco pada tahun 1906. Mekanisme sumber gempa merupakan metode peninjauan bidang sesar yang meliputi strike, dip, rake, dan slip. Meknisme sumber gempa dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan gerakan awal gelombang-P (longitudinal), berdasarkan sifat radiasi gelomabnag P, dapat diperoleh distribusi radiasi dan polarisasi gelombang yang dibedakan dalam bentuk gelombang kompresi atau tekanan (up) dan gelombang dilatasi atau tarikan (down). Distribusi yang sistemasi tersebut akan mengakibatkan ruang disekitar episenter dapat terbagi menjadi 4 kuadran yang dipisahkan oleh dua bidang nodal yang membentuk suatu mekanisme gempa. Mekanisme sumber gempa ini memberikan informasi mengenai pola stress daerah sumber gempa yang tidak terlepas dari proses tektonik yang telah terjadi.

2.1.5  Tomografi Seismik

Tomografi seismik refraksi dengan menggunakan data waktu pertama tiba dari energi gelombang seismik dapat digunakan untuk mendapatkan model kecepatan struktur di dekat permukaan. Pada umumnya pencitraan tomografi seismik refraksi menggunakan metoda penjejakan gelombang dua titik. Pada pencitraan tomografi ini, teknik penjejakan gelombang yang digunakan adalah metoda shortest path ray-tracing (SPR). Metoda SPR secara khusus dilakukan dengan membangun jejak gelombang yang lebih pendek melalui pengoptimasian distribusi titik-titik untuk mengkalkulasi waktu tempuh getombang refraksi dan jejak gelombang secara akurat pada beberapa model kecepatan. Untuk inversi tomografi digunakan pendekatan nonlinier dengan metoda Conjugate Gradient (CG), yang secara eksplisit meminimumkan misfit dari average slowness (rasio antara waktu tempuh dengan panjang sinar seismik) dan apparent slowness (turunan waktu tempoh terhadap jarak). Dari hasil beberapa pemodelan dengan menggunakan data sintetik terlihat bahwa tomografi seismik refraksi dengan metoda SPR mampu memberikan hasil yang baik dalam mencitrakan variasi kecepatan maupun mcrekonstruksi struktur seismik dangkal.

 

2.2      KOMPOSISI BUMI

Data sismik berdasarkan data massa dan momen inersia bumi diketahui rata berat atomic bumi seitar 27 %, dengan 22,4 % dari mantel dan kerak dan 47% dari inti bumi.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa 90% dari bumi terdiri atas besi, silica, magnesium dan oksigen dan selebihnya kalsium, aluminium, nikel, sodium, dan sulfur.

2.3      KERAK BUMI

Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbentuk dari unsur-unsur kimia seperti Oksigen (O) (46,6%), Silikon(Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%). Kerak bumi terdiri dari dua kategori yaitu kerak samudera dan kerak benua.

  1. Kerak benua

Kerak benua tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.

    1. Kerak samudera

Kerak samudera adalah bagian dari lithosfer bumi yang permukannya berada di cekungan samudera. Kerak samudera tersusun oleh batuan mafic atau sima. Kerak ini lebih tipis dibandingkan dengan kerak benua (sial) dengan ketebalan kurang dari 10 kilometer, tetapi massa jenisnya lebih besar yaitu rata-rata sekitar 3,3 per sentimeter kubik. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt

Berdasarkan informasi dasar yang telah diberikan sebelumnya dapat diketahui perbedaab antara kerak samudera dan kerak benua.

  1. Lapisan,
  2.  ketebalan, ketebalan kerak benua rata-rata 35-40 km. sedangkan kerak samudera relative lebih tipis yaitu 7 km dan bersifat konstan meskipun satu lapisan bertambah pada tepi samudera.
  3. Umur, kerak benua kemungkinan berumur 3960 Ma, dengan umur batuan tertua belum diketahui. Sedangkan kerak samudera lebih dari 200 Ma.

2.4      OPHIOLITES

Ophiolit merupakan penggalan kerak samudera dan lapisan mantel atas di bawahnya yang telah terangkat atau terpindahkan dan tersingkap di bagian tepi kerak benua. Kata ophiolit berasal dari Bahasa Yunani ophios (ular) dan lithos (batu). Istilah ophiolit pada awalnya digunakan oleh Alexandre Brongniart (1813) untuk menyebut susunan batuan hijau (serpentin dan diabas) di Pegunungan Alpen. Steinmann (1927) mengubah penggunaan istilah ini sehingga mencakup serpentin, lava bantal, dan rijang (Trinitas Steinmann). Sejak saat itu ophiolit sudah dianggap sebagai kerak samudera yang merupakan hasil pemekaran lantai samudera.

Identifikasi ini berdasarkan pada dua penelitian penting :

  1. Pengamatan pita anomali magnetik pada lantai samudera, sejajar dengan sistem pemekaran samudera, yang menurut penafsiran Vine dan Matthews (1963) mewakili pembentukan kerak baru pada pematang samudera dan dan kerak lama yang bergerak menjauhi pematang itu.
  2. Pengamatan atas kompleks dike berlapis pada Ophiolit Troodos di Cyprus oleh Gass dan kawan-kawan (1968), yang haruslah dibentuk oleh 100 % terobosan magma baru, karena tidak ada batuan dinding yang lebih tua terawetkan di dalam kompleks tersebut. Moores dan Vine (1971) menyimpulkan bahwa kompleks dike berlapis di Troodos hanya dapat terbentuk oleh proses yang sama dengan pemekaran kerak samudera sebagaimana diusulkan oleh Vine dan Matthews (1963).

Nilai penting ophiolit berhubungan dengan keterdapatannya di dalam sabuk pegunungan seperti Alpen atau Himalaya, dimana ophiolit tersebut mendokumentasikan pernah adanya cekungan samudera yang sekarang telah dimakan oleh proses penunjaman (subduksi). Pandangan ini merupakan salah satu pembangun dasar Teori Tektonik Lempeng, dan ophiolit selalu memainkan peran penting dalam teori tersebut.

 

2.5      PERUBAHAN DARI KERAK SAMUDERA DAN MANTEL ATAS

Diskontinuitas Mohorovicic adalah batas antara Kerak Bumi dan Mantel Bumi.

Dalam ilmu geologi, istilah ‘diskontinuitas’ digunakan untuk menunjukkan lapisan imaginer yang menjadi batas perubahan cepat rambat gelombang seismik. Pada Kerak Samudera, lapisan ini berada pada kedalaman sekitar 8 kilometer. Sedangkan pada Kerak Benua, pada kedalaman sekitar 32 kilometer. Pada diskontinutas ini, gelombang seismik berakselerasi. Lapisan imaginer inilah yang disebut Diskotinuitas Mohorovicic, atau lebih sederhananya dikenal sebagai Moho.

Diskontinuitas Mohorovicic ditemukan pada tahun 1909 oleh Andrija Mohorovicic, seorang ahli kegempaan dari Kroasia. Dia menemukan bahwa cepat-rambat gelombang seismik bergantung pada densitas material yang dilaluinya. Dia menginterpretasikan terjadi perubahan kecepatan dari gelombang seismik seiring dengan perubahan komposisi material pembentuk bumi. Perubahan kecepatan tersebut tentu disebabkan oleh hadirnya material dengan densitas yang lebih tinggi pada kedalaman perut bumi. Semakin tinggi densitas suatu material, semakin cepat pula gelombang seismik merambat melaluinya.

Material pembentuk bumi yang densitasnya lebih rendah, yang berada pada lapisan terluar, kemudian dikenal sebagai Kerak Bumi. Sedangkan material di bawahnya yang mempunyai densitas lebih tinggi dikenal sebagai Mantel Bumi. Melalui perhitungan densitas yang teliti, Mohorovicic menyimpulkan bahwa Kerak Samudera Basaltik dan Kerak Benua Granitik ditopang oleh material yang serupa dengan batuan kaya-olivin, seperti Peridotite.

BAB III
PENUTUP

 

3.1 Keimpulan

Dari penulisan pustaka yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Dengan memahami perambatan gelombang kita dapat mengetahui letak pusat gempa di dalm bumi.
    2. Berdasarkan komposisi bumi diketahui bahwa besi yang lebih dominan menyebabkan gaya gravitasi mengarah ke pusat bumi.
    3. Melalui gelombang sismik yang merambat kita dapat mengetahui susunan struktur di dalam bumi.
    4. Adanya perbedaan antara kerak benua dan kerak samudera menyebabkan terjadinya pergerakan untuk mencapai titik kesetimbangan.

CEPAT RAMBAT GELOMBANG BUNYI DALAM FLUIDA

1.                  PENDAHULUAN

Bunyi dihubungkan dengan indera pendengaran dan berarti juga dengan fisiologi telinga dan otak yang menerjemahkan sensasi yang mencapai telinga.  Berhubungan bunyi juga berhubungan dengan sensafi fisik yang merangsang telinga kita, yaitu gelombang longitudinal.[1]

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombanglongitudinal yang merambat melaluimedium. Medium atau zat perantara dapat berupa zat cair, padat dan gas. Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.[2]

Aspek bunyi dapat dibedakan menjadi tiga bagian. Yang pertama, pasti ada sumber bunyi, semua benda bergetar merupakan sumber gelombang bunyi. Kedua, energi dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang longitudinal. Dan ketiga, bunyi dideteksi oleh telinga atau alat tertentu.[1]

2.                  TINJAUAN PUSTAKA

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Dalam perambatannya gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya adalah partikel-partikel udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena tidak adanya partikel-partikel udara.[3]

 

2.1. Klasifikasi Bunyi

Bunyi itu dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu, sebagai berikut :

1.    Berdasarkan frekuensi

Berdasarkan frekuensi, bunyi itu dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

  1. Infrasonik, yaitu bunyi yang punya frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi
    infrasonik ini tidak dapat didengar oleh manusia, karena frekuensi yang terlalu kecil. Bunyi ini hanya dapat didengar beberapa hewan saja, seperti anjing dan jangkrik.
  2. Audiosonik, yaitu bunyi yang punya frekuensi antara 20 Hz-20000 Hz. Bunyi
    audiosonik adalah gelombang bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia.
  3. Ultrasonik, yaitu bunyi yang punya frekuensi lebih dari 20000 Hz. Bunyi
    ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia karena terlalu besar. Bunyi ini dapat didengaroleh beberapa hewan saja, seperti lumba-lumba dan kelelawar. Bunyi ultrasonik ini juga sering digunakan oleh manusia pada aplikasi radar untuk mendeteksi kedalaman laut dan objek tertentu, serta dapat digunakan untuk mengukur panjang gua dan ketebalan logam di industri.

2.    Berdasarkan keteraturan frekuensi

Berdasarkan keteraturan frekuensinya, bunyi itu dapat digolongkan sebagai berikut:

  1. Nada, yaitu bunyi yang punya frekuensi yang teratur. Contohnya bunyi yang dihasilkan alat musik.
  2. Desah, yaitu bunyi yang punya frekuensi tidak teratur. Contohnya bunyi desiranangin atau piring jatuh.
  3. Dentum, yaitu bunyi desah yang sangat keras dan bisa mengagetkan pendengaran kita. Contohnya bunyi bom, ledakan, atau hali lintar.


2.2. Perambatan Gelombang Bunyi

Gambar 1. Tabung perambatan gelombang bunyi

Tabung pada Gambar 1. mrupakan wadah yang udara di dalamnya dapat dipompa keluar. Di dalam wadah terdapat bel listrik yang dapat dikendalikan dari luar. Pada awal percobaan, wadah berisi udara. Percobaan dilakukan dengan cara membunyikan bel listrik terus menerus disertai dengan penyedotan udara dari wadah tersebut keluar sehingga udara dalam wadah sedikit demi sedikit menjadi hampa.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa bunyi bel semakin lama semakin lemah seiring dengan semakin sedikitnya udara di dalam wadah. Pada akhirnya, bunyi bel listrik tidak dapat terdengar ketika udara dalam wadah sudah terpompa seluruhnya atau di dalam wadah sudah menjadi hampa udara.[4]

2.3. Cepat Rambat Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi dapat merambat karena adanya partikel-partikel medium yang menghantarkannya, sehingga partikel-partikel tersebut akan mengalami getaran. Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getar. Bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v). Secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut.;

v= s/t………………………………………………………………………. (1)

Oleh Karena bunyi merupakan suatu bentuk gelombang, sehingga dapat dituliskan:

v= λ/T=fλ………………………………………………………………… (2)

Dengan T dan λ berturut-turut adalah periode bunyi dan panjang glombang bunyi.[5]

2.3.1. Cepat rambat bunyi pada zat gas (udara)
Udara merupakan medium yang paling sering dilalui gelombang bunyi. Di udara tentu lebih sering terdengar berbagai macam bunyi seperti suara radio, televisi, bahkan orang yang berteriak di kejauhan. Besarnya cepat rambat bunyi pada gas tergantung pada sifat-sifat kinetik gas. Dalam kasus gas terjadi perubahan volum, dan yang berkaitan dengan modulus elastik bahan yaitu modulus bulk.Bunyi merambat melalui udara dengan cepat rambat 344 m/s, pada suhu 20° C, namun hanya dengan cepat rambat 332 m/s, pada suhu 0° C.

Cepat rambat bunyi dalam gas dapat dinyatakan dengan:

v= √(γ p/ρ)…………………………………………………………………… (3)

dengan  p adalah tekanan gas, γ  adalahtetapan Laplace, danρmerupakankerapatan partikel gas yang dilalui.

Berdasarkan persamaan gas ideal:

ρ= pM/RT atau p/ρ= RT/M………………………………………………….. (4)

maka diperoleh persamaan dasar untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam gas, yaitu:

v= √(γ RT/M)………………………………………………………………… (5)

Keterangan :

v : Cepat rambat bunyi pada zat gas (m/s)
γ : Konstanta Laplace
R : Tetapan umum gas (8,31 J/molK)
T : Suhu mutlak gas (K)
M : Massa atom atau molekul relatif gas (kg/mol)[5]

2.3.2.Cepat rambat bunyi pada zat cair
Jika batu dipukul dalam air, akan terdengar suara pukulan tersebut. Demikian juga, ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih, tentu akan beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara. Akan tetapi, jika kamu menyelam ke dalam air, kamu akan mendengar suara kibasan ekor dan sirip ikan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair. Dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi. Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getar.[4]

Kebanyakan manusia tidak dapat mendengar bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz, yang dinamakan gelombang ultrasonik. Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, kucing, dan lumba-lumba dapat mendengar gelombang ultrasonik. Kelelawar dapat menghasilkan dan mendengar frekuensi setinggi 100.000 Hz untuk mengetahui posisi makanan dan menghindari benda-benda saat terbang di kegelapan. Gelombang ultrasonik digunakan pada sonar di samping pada diagnosis kesehatan dan pengobatan.

Gambar 2. Pantulan gelombang bunyi di laut

Lumba-lumba memenfaatkan pantulan bunyi untuk menentukan posisi mangsanya. Kapal penangkap ikan mengunakan sonar untuk menghasilkan gelombang ultrasonic yang kemudian dipantulkan oleh kawanan ikan. Cepat rambat gelombang bunyi dalam zat cair dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

v= √(β/ρ) …………………………………………………………………… (6)

Dengan v adalah cepat rambat gelombang bunyi dalam zat cair, β adalah modulus bulk dan ρ adalah massajenis medium.

Cepat rambat bunyi tidak bergantung pada jenis sumber bunyinya. Cepat rambat bunyi bergantung pada dua hal: jenis medium yang dilalui gelombang bunyi dan suhu medium. Zat cair merupakan penghantar yang lebih baik daripada udara sebab partikel-partikel di dalam zat cair atau zat padat saling mempengaruhi lebih kuat daripada partikel-partikel udara. Hal ini mengakibatkan perpindahan energi gelombang bunyi di dalam zat padat atau zat cair menjadi lebih mudah daripada di udara.

Faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi yaitu suhu, dan kekerasan.  Suhu medium juga merupakan faktor penting dalam menentukan cepat rambat bunyi. Pada saat suhu zat meningkat, molekul-molekulnya bergerak lebih cepat sehingga frekuensi tumbukan antar partikel lebih banyak. Meningkatnya tumbukan molekul ini akan lebih banyak memindahkan energi dalam waktu yang lebih singkat. Ini memungkinkan gelombang bunyi berpindah lebih cepat..[5]

3.                  KESIMPULAN

  • Secara umum cepat rambat gelombang bunyi dipengaruhi oleh frekuensi dan panjang gelombang.
  • Kecepatan merambat bunyi tidak bergantung pada jenis sumber bunyinya, tetapi bergantung pada kerapatan partikel medium yang dilalui.
  • Semakin rapat parikel yang dilaluinya maka semakin kecil kecepatan gelombang bunyi yang merambat.

INTERPRETASI DATA LOGGING GEOFISIKA DI DAERAH TAMBANG BATUBARA

1 Pengertian Logging

Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor. Loging sumur (well logging) juga dikenal dengan borehole logging adalah cara untuk mendapatkan rekaman log yang detail mengenai formasi geologi yang terpenetrasi dalam lubang bor. Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika yang dieroleh dari respon piranti instrumen yang di pasang didalam sumur (geohysical log). Well loging dapat digunakan dalam bidang eksplorasi minyak dan gas, batubara, air bawah tanah dan geoteknik.

Logging sumur adalah pengukuran dalam lubang sumur menggunakan instrumen yang ditempatkan pada ujung kabel wireline dalam lubang bor. Sensor yang terletak diujung kabel wireline akan mendeteksi keadaan dalm sumur. Loging sumur dilakukan setelah drill string dikeluarkan dari sumur. Terdapat dua kabel yang terkoneksi dengan permukaan, kedalaman sumur direkam ketika sensor turun dan diangkat kembali untuk memulai pendeteksian. Subset kecil dari data pengukuran dapat ditransmisikan ke permukaan real time menggunakan pressure pulses dalam wells mud fluid colomn. Data telemetri dari dalam tanah mempunyai bandwidth yang kecil kurang dari 100bit per detik, sehingga informasi dapat didapat real time dengan bandwidth yang kecil.

2 Konsep Dasar Logging

Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka hadirlah survey geofisika tahanan jenis yang merupakan suatu metode yang dapat memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan dengan mengukur sifat kelistrikan batuan. Loke (1999) mengungkapkan bahwa survey geofisika tahanan jenis dapat menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertical. Metode ini memberikan injeksi listrik ke dalam bumi, dari injeksi tersebut maka akan mengakibatkan medan potensial sehingga yang terukur adalah besarnya kuat arus (I) dan potensial (ΔV), dengan menggunakan survey ini maka dapat memudahkan para geologist dalam melakukan interpretasi keberadaan cebakan-cebakan batubara dengan biaya eksplorasi yang relatif murah.

Logging geofisik untuk eksplorasi batubara dirancang tidak hanya untuk mendapatkan informasi geologi, tetapi untuk memperoleh berbagai data lain, seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas lapisn batubara, dan sifat geomekanik batuan yang menyertai penambahan batubara. Dan juga mengkompensasi berbagai masalah yang tidak terhindar apabila hanya dilakukan pengeboran, yaitu pengecekan kedalaman sesungguhnya dari lapisan penting, terutama lapisan batubara atau sequence rinci dari lapisan batubara termasuk parting dan lain-lain.

2.1 Log Sinar Gamma

Log Sinar Gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas suatu batuan. Radioaktivitas tersebut disebabkan karena adanya unsur Uraniun, Thorium, Kalium pada batuan. Ketiga elemen ini secara terus menerus memancarkan gamma ray yang memiliki energi radiasi yang tinggi. Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat dipancarkan oleh mudstone dan yang paling lemah dipancarkan batubara. Terutama yang dari mudstone laut menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan radiasi dari lapisan sandstone lebih tinggi disbanding batubara. Log sinar gamma dikombinasikan dengan log utama, seperti log densitas, netron dan gelombang bunyi, digunakan untuk memastikan batas antara lapisan penting, seperti antara lapisan batubara dengan langit-langit atau lantai.

Skala log gamma ray dalam satuan API unit (APIU). Log gamma ray biasanya ditampilkan pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva SP dan Kaliper. Skala log gamma ray dari kiri ke kanan biasanya 0 – 100 atau 0 – 150 API. Walaupun terdapat juga suatu kasus dengan nilai gamma ray sampai 200 API untuk jenis organic rich shale.

Log gamma ray sangat efektif dalam menentukan zona permeable, dengan dasar bahwa elemen radioaktif banyak terkonsentrasi pada shale yang impermeable, dan hanya sedikit pada batuan yang permeable. Pada formasi yang impermeable kurva gamma ray akan menyimpang ke kanan, dan pada formasi yang permeable kurva gamma ray akan menyimpang ke kiri. Log gamma ray memiliki jangkauan pengukuran 6 – 12 in. Dengan ketebalan pengukuran sekitar 3 ft.

Pengukuran dilakukan dengan jalan memasukkan alat detektor ke dalam lubang bor. Oleh karena sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun telah dilakukan cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing dan semen, akan tetapi energinya masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi gamma pada formasi batuan disampingnya. Formasi yang mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana intensitasnya akan di terima oleh detektor dan di catat di permukaan.

Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray dilakukan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya energy dan intensitas setiap material radioaktif tersebut berbeda-beda. Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin terdapat pada coal dan dolomite.

Beberapa jenis batuan dapat dikenal dari variasi kandungan fraksi lempungnya, misalnya batu lempung hamper seluruh terdiri dari mineral lempung, batu pasir kwarsa sangat sedikit mengandung mineral lempung, batu lanau cukup banyak mengandung mineral lempung dan sebagainya. Oleh karena itu respo gamma dapat digunakan untuk menafsirkan jenis litologinya. Beberapa contoh batuan sesuai sifat radioaktifnya adalah sebagai berikut:

  • Radioaktifnya sangat rendah

Anhidrid, garam, batubara dan nodule silica. Silica yang berlapis mengandung radioaktif lebih tinggi dari berbentuk nodule.

  • Radioaktif rendah

Batu gamping murni, dolomite dan batu pasir. Batu gamping dan dolomite yang berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

  • Radioaktif menengah

Arkosa, pelapukan granit, batu lanau, batu gamping lempunagn dan napal. Batu yang berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

  • Radioaktif sangat tinggi

Serpih, batu lempung dan abu gunung api.

Tabel 3.1. Karakteristik Respon Sinar Gamma

Radioaktif sangat rendah

(0 – 32,5 API)

Radioaktif rendah

(32,5 – 60 API)

Radioaktif menengah

(60 – 100 API)

Radioaktif sangat tinggi

(>100 API)

AnhidritSalt

Batubara

BatupasirBatugamping

Dolomit

ArkoseBatuan granit

Lempungan

Pasiran

gamping

Batuan serpihAbu vulkanik

bentonit

Cara membaca repon gamma untuk mendapatkan batas litologi adalah dengan cara mengambil sepertiga antara respon maksimal dan respon minimal. Cara ini merupakan aturan yang ditara-ratakan untuk mendapat ketelitian batas litologi. Biasanya aturan demikian cukup teliti untuk lapisan batubara yang tidak banyak mengandung lapisan pemisah (parting) di dalamnya.

Suatu hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengkorelasi respon gamma dari beberapa lubang bor adalah panjang probe selama pengukuran harus tetap dan kecepatan penaikan probe ari dalam lubang harus tetap. Selain itu perlu pula ditinjau pengarh chasing walaupun kecil akan tetap ada.

Sebelum bekerja dengan alat pngukur radiasi gamma  harus diadakan kalibrasi alat tersebut terhadap sumber radiasi sinar gamma yang telah diketahui dan pembacaannya disesuaikan dengan selang waktu ynag sesuai. Apabila selang waktu tersebut terlalu cepat respon cenderung menjadi rata dan kurang peka terhadap perubahan litologi yang kecil. Sebaliknya apabila selang waktu tersebut terlalu lambat perbedaan yang kecil terekam pada respon sehingga perbedaan besar sukar terlihat.

2.2 Log Densitas

Awalnya penggunaan log ini dipakai dalam industri explorasi minyak sebagai alat bantu interpretasi porositas. Kemudian dalam explorasi batubara malah dikembangkan menjadi unsur utama dalam identifikasi ketebalan bahkan qualitas seam batubara. Dimana rapat masa batubara sangat khas yang hampir hanya setengah kali rapat masa batuan lain pada umumnya. Lebih extrem lagi dalam aplikasinya pada idustri batubara karena sifat fisik ini (rapat masa) hampir linier dengan kandungan abu sehingga pemakaian log ini akan memberikan gambaran khas bagi tiap daerah dengan karakteristik lingkungan pengendapannya.

Dalam operasinya logging rapat masa dilakukan dengan mengukur sinar g yang ditembakan dari sumber melewati dan dipantulkan formasi batuan kemudian direkam kembali oleh dua detector yang ditempatkan dalam satu ‘probe’ dengan jarak satu sama lain diatur sedemikan rupa. Kedua detector ’short’ dan ‘long space’ diamankan dari pengaruh sinar g yang datang langsung dari sumber radiasi. Sehingga yang terekam oleh kedua detector hanya sinar yang telah melewati formasi saja. Dalam hal ini efek pemendaran sinar radiasi seperti ditentukan dalam efek pemendaran Compton.

Sinar gamma dari sumber radioaktif dipancar oleh tumbukan dengan elektron di dalam lapisan tanah dan energi sinar gamma akan hilang kepada elektron untuk setiap tumbukan (efek compton). Densitas elektron di dalam material sebanding dengan densitas curahan atau massa (bulk or mass density) material.

Logging densitas dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor. Densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan dari matriks batuan dan fluida yang terdapat pada pori. Prinsip kerja alatnya adalah dengan emisi sumber radioaktif. Semakin padat batuan semakin sulit sinar radioaktif tersebut ter-emisi dan semakin sedikit emisi radioaktif yang terhitung oleh penerima (counter).

Density Log menunjukkan besarnya densitas lapisan yang ditembus oleh lubang bor sehingga berhubungan dengan porositas batuan. Besar kecilnya density juga dipengaruhi oleh kekompakan batuan dengan derajat kekompakan yang variatif, dimana semakin kompak batuan maka porositas batuan tersebut akan semakin kecil. Pada batuan yang sangat kompak, harga porositasnya mendekati harga nol sehingga densitasnya mendekati densitas matrik. Log density adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas “bulk density (rb)” dari batuan yang ditembus oleh lubang bor. Log densitas digunakan untuk mengukur densitas semu formasi menggunakan sumber radioaktif yang ditembakkan ke formasi dengan sinar gamma yang tinggi dan mengukur jumlah sinar gamma rendah yang kembali ke detektor.

Karakteristik masing-masing batuan pada log densitas adalah sebagai berikut:

  • Batubara mempunyai densitas yang rendah (1,20 – 1,80 gr/cc)
  • Konglomerat mempunyai densitas menegah (2,25 gr/cc)
  • Mudstone, batupasir, batugamping mempunyai densitas menengah sampai tinggi (2,65 – 2,71 gr/cc)
  • Batuan vulkanik basa dan batuan vulkanik non basa mempunyai densitas tinggi (2,7 – 2,85 gr/cc)

Tabel 3.2. Nilai Rapat Massa Batuan

Jenis batuan

Rapat massa sebenarnya (gr/cc)

Rapat massa saat logging (gr/cc)

Sandstone 2,650 2,684
Limestone 2,710 2,710
Dolomites 2,870 2,876
Anhidrid 2,960 2,977
Antrasite coal 1,400-1,800 1,355-1,796
Bituminous coal 1,200-1,500 1,173-1,514

3 Perekaman Data Logging

Perekaman data logging menggunakan software WellCad. Data logging yang telah diperoleh kemudian dicetak dalam lembaran data logging dimana terdapat nama perusahaan, nomor lubang bor, lokasi pengeboran, jenis log, kedalaman pengeboran, kedalaman alat logging, batas atas logging mulai dieksekusi, batas bawah logging selesai dieksekusi, nama perekam log, nama geologist penanggung jawab serta kedalaman penggunaan chasing. Selain itu lembar data logging juga memuat informasi mengenai grafik hasil pembacaan log gamma  dan log densitas yag kemudian dilakukan interpretasi jenis lapisan batuan beserta kedalaman dan ketebalannya.

4 Interpretasi Data Logging

Interpretasi didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menjelaskan arti dari sesuatu. Sedangkan interpretasi log merupakan suatu kegiatan untuk menjelaskan hasi perekaman mengenai berat jenis elektron. Interpretasi log dapat menyediakan jawaban mengenai ketebalan lapisan batubara, kedalamannya, korelasi lapisan batubara, jenis batuan roof (20 cm di atas lapisan batubara), jenis floor (20 cm di bawah lapisan batubara), mengetahui kondisilubang bor dan sebagainya. Log gamma digunakan bersamaan dengan log densitas yang merupakan log geofisika yang utama dalam eksplorasi batubara.